Home Humaniora Jum'at, 29 Mei 2020 - 1929 WIBloading... MNC Peduli dan PT Produser Pangan Asia memberikan bantuan makanan untuk Panti Asuhan Sesama Umat. Foto/MNC Media A A A JAKARTA - Dampak pandemi virus Corona Covid 19 sangat dirasakan oleh mereka yang menggantungkan hidupnya dari berjualan sehari-hari. Pelaku usaha kecil menjadi perhatian MNC Peduli dan PT Produser Pangan Asia dengan menggalang donasi bertajuk "Kami Bisa Kami Peduli" dengan menggandeng UMKM di bidang penyedia jasa makanan melalui situs saat ini, MNC Peduli dan PT Produser Pangan Asia telah memesan ribuan nasi boks kepada UMKM dan didistribusikan kepada rumah sakit di wilayah Jabodetabek. Tidak hanya rumah sakit, makanan juga akan didistribusikan kepada panti asuhan, panti jompo dan masyarakat yang membutuhkan. Pandemi ini berdampak bagi setiap lapisan, salah satunya adalah panti asuhan. Dengan adanya kegiatan ini, harapannya dapat menarik para donatur agar tetap berbagi kepada anak-anak di panti asuhan dan sebuah bentuk perhatian terhadap mereka. Melalui kegiatan tersebut. MNC Peduli dan PT Produser Pangan Asia meberikan makanan untuk Panti Asuhan Sesama Umat, Kamis 28 Mei 2020. “Untuk MNC peduli kami mengucapkan terima kasih sekali untuk kepedulian dan perhatiannya kepada anak-anak panti saat ini berkatnya yang luar biasa," kata pengurus Panti Asuhan Kasih Sesama Umat, Sri Suwarni. Baca Juga Selain itu, kata dia, kegiatan ini juga diharapkan dapat membantu pelaku usaha kecil agar mereka tetap mendapatkan penghasilan juga berbagi terhadap masyarakat dan suatu dukungan bagi tim medis yang sedang berjuang menghadapi Covid 19.“Jadi yang kita ketahui pandemi ini berdampak bukan hanya untuk medis ataupun masyarakat yang kehilangan pekerjaan, tapi juga banyak yayasan seperti panti asuhan yang perlu support. Untuk itu kami di MNC Peduli ingin membantu panti asuhan yang ada penurunan pemasukan dari donatur jadi kita ingin membantu sebisa mungkin," tutur Jessica. Jessica juga mengajak masyarakat ikut berdonasi membantu sesama agar masyarakat terdampak Covid-19 bisa melewati pandemi Covid-19. MNC Peduli mengajak seluruh masyarakat dan mitra untuk bersama-sama melawan Covid 19 dan memberikan dukungan bagi seluruh masyarakat yang terdampak ditengah kondisi yang sulit ini dengan berdonasi melalui MNC Peduli di dam mnc peduli bansos covid-19 Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 5 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang laluDaftarYayasan Panti Asuhan Anak Yatim Piatu dan Dhuafa di Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang dan Bogor yang perlu diperhatikan.. Sebenarnya hampir semua Panti Asuhan Anak Yatim yang ada di mana pun membutuhkan bantuan dari Para Donatur.. Namun, ada beberapa Panti Asuhan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi yang dapat menjadi referensi bagi Bapak dan Ibu yang ingin menyalurkan ZAKAT Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Banyak masyarakat yang sebenarnya peduli dengan kondisi masyarakat menengah ke bawah di Indonesia, khususnya kepada anak-anak yatim piatu. Banyak yayasan panti asuhan didirikan, tapi masih banyak pula kondisi panti yang belum layak dan masih membutuhkan donatur, tentu ini membutuhkan uluran tangan satu yayasan panti asuhan di Depok, Panti Asuhan Muhammadiyah Tanah Abang Sawangan, mendirikan pantinya berdasarkan dengan keyakinan pada salah satu surat di dalam Alquran, yang secara garis besar mengatakan bahwa dengan bantuan dari Allah swt maka tidak ada yang tidak mungkin. Ini merupakan suatu niat yang sangat baik, maka perlu untuk didukung dengan semaksimal mungkin, agar jika ada tambahan anak-anak yang membutuhkan bantuan dapat mereka tampung. "Keyakinan saya berawal dari Surah Al-Ma'un. Kondisi kita memang saat itu tidak memadai, tapi kita yakin bahwa Allah bersama kita dalam mendidik dan memberi rejeki untuk anak-anak," ujar Bapak Munheri Koto saat ditemui Kapiler Indonesia di yayasan miliknya. Dalam Surah Al-Ma'un ayat 1-3, firman Allah swt mengatakan, "Tahukah kamu orang-orang yang mendustakan agama? Yakni orang yang menghardik anak yatim, dan tidak bersedia memelihara hidup golongan peminta-minta."Menghardik di sini, dipaparkan Munheri, bukan berarti memukul atau melakukan kekerasan fisik lainnya saja, membiarkan atau menelantarkan anak-anak dalam keadaan susah dan tidak terarah juga termasuk menghardik."Jadi berdasarkan keprihatinan kami pada anak-anak, maka berdirilah panti asuhan ini. Pada awalnya, panti asuhan tidak ada asramanya, jadi dari rumah ke rumah. Tapi karena kami sangat ingin fokus untuk pendidikan lebih lanjut lagi, maka kami dirikan panti asuhan," jelas Asuhan Muhammadiyah ini masih merasa kurang maksimal untuk melakukan pembinaan dan penyantunan terhadap anak yatim tersebut. Khususnya kesulitan utama panti asuhan ini adalah dari segi finansial, dengan diiringi doa keyakinan kepada Allah, dan juga harapan kepada orang-orang yang punya kelebihan harta agar dapat berdonasi ke panti asuhan miliknya. "Kebutuhan kita Rp 20 juta per bulan untuk kebutuhan sehari-hari saja, di luar honor. Jadi hanya untuk makan anak-anak dan ongkos atau biaya anak asuh panti saat di sekolah saja. Kadang-kadang cukup dan kadang-kadang lebih. Terutama seperti di bulan Juli kemarin, banyak pengeluaran untuk biaya sekolah, daftar ulang, dan SPP anak-anak" kata Munheri juga menjelaskan bagi para donatur yang ingin berdonasi agar jangan ragu, karena panti kelolaannya ini diawasi langsung oleh Muhammadiyah pusat dan Kemensos. "Kami juga beberapa tahun sekali di akreditasi oleh Kemensos. Karena panti kita memang legal dan panti yang legal adalah yang ikut akreditasi oleh pemerintah. Alhamdulillah panti kita ini sudah diakreditasi," jelas dia. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
membantuatau memberikan bantuan terhadap individu, kelompok pelayanan panti asuhan yang digunakan dalam pengasuhan anak antara lain bersifat preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Ketiga dari sifat tersebut sosial tentang panti sosial asuhan anak perlu dilakukan. Untuk itu, tekhnik penyuluhan sosial itu perlu diketahui;
› Riset›Panti Asuhan Perlu Rutin... Hampir seluruh responden 98,2 persen menganggap panti asuhan perlu mendapatkan pengawasan rutin dari pemerintah. Oleh Yohanes Mega Hendarto 5 menit baca KOMPAS/RIZA FATHONIAnak-anak penghuni Panti Asuhan Muhammadiyah, Tanah Abang, Jakarta, belajar bersama di ruang tengah panti, Minggu 30/10/2022. Setiap sore anak-anak mengisi kegiatan dengan belajar bersama dan saling membantu jika ada anak yang membutuhkan bantuan belajar. Masyarakat menganggap bahwa kebutuhan anak-anak yang tinggal di panti asuhan secara umum sudah tercukupi. Padahal, kebutuhan anak-anak tersebut bukan sekadar urusan konsumsi, melainkan juga sisi afektif dan pendidikan. Pemerintah melalui Kementerian Sosial dan dinas sosial di tingkat kabupaten/kota perlu memberikan pengawasan rutin agar nasib anak panti tetap yang tinggal di panti asuhan tidak selalu berstatus tanpa orangtua. Ada juga anak yatim, anak telantar, dan anak yang masih memiliki orangtua tetapi biasanya tidak mampu secara ekonomi. Beberapa panti asuhan juga menerima anak korban kekerasan rumah tangga yang tidak mampu dirawat oleh sanak saudaranya. Fenomena tersebut sejalan dengan hasil jajak pendapat Litbang Kompas yang diadakan pada 18-20 Oktober 2022 kepada 510 responden di 34 provinsi. Sebanyak 5,1 persen responden menjawab bahwa mereka memiliki keluarga, saudara, atau teman yang anaknya saat ini tinggal di panti asuhan. Meskipun hanya dialami oleh sebagian kecil responden, pernyataan atau temuan ini menarik untuk ditelisik lebih responden yang mengaku memiliki keluarga, saudara, atau teman yang anaknya tinggal di panti asuhan itu lebih dari separuhnya 69,6 persen menyatakan bahwa orangtua anak bersangkutan masih ada. Namun, karena terkendala masalah ekonomi membuat sang anak harus dititip-asuhkan. Selain faktor ekonomi kedua orangtua, ada 17,8 persen responden lainnya mengakui bahwa salah satu orangtua anak tersebut masih ada yatim atau piatu. Sisanya sebanyak 12,6 persen memang anak yang berstatus tidak memiliki kedua orangtua yatim piatu.Baca juga Musim Paceklik Mendera Panti AsuhanJawaban responden tersebut menyiratkan setidaknya dua hal menarik. Pertama, anak-anak yang tinggal di panti asuhan bukan berarti mereka sama sekali tidak memiliki orangtua atau berstatus yatim piatu. Kedua, problem kemiskinan di masyarakat erat kaitannya dengan keberadaan anak-anak yang diasuh di panti asuhan. Di sini, panti asuhan berperan sebagai wadah untuk memelihara anak-anak yang berasal dari keluarga pendidikanSecara umum, persepsi publik terhadap panti asuhan terbilang baik dari segi fasilitas maupun tanggung jawab merawat anak-anak di dalamnya. Sebagian besar responden 77,2 persen menganggap bahwa anak-anak di panti asuhan mendapatkan perhatian yang cukup, bahkan sangat diperhatikan oleh pengurus panti. Minimal anak-anak di panti kebutuhan pokoknya terpenuhi. Atau yang lebih baik lagi, disediakan kegiatan pendukung di luar lingkup panti asuhan untuk kebutuhan anak, sayangnya hanya sekitar 40 persen responden yang mengetahui bahwa panti asuhan wajib memenuhi kebutuhan pendidikan bagi anak-anak yang tinggal di dalamnya. Sisanya, sebanyak 60-an persen menjawab tidak mengetahui kewajiban tersebut. Merujuk pada Konvensi Hak Anak Unicef Pasal 28 bertuliskan, tiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang juga Panti Asuhan Kreatif di Tengah KeterbatasanDi sana dijelaskan, pendidikan dasar perlu tersedia secara gratis, pendidikan menengah dapat diakses, dan anak didorong menempuh pendidikan hingga ke tingkat tertinggi yang dimungkinkan. Untuk hal ini, pemerintah telah menyediakan Kartu Indonesia Pintar KIP untuk anak dari kalangan kurang mampu. Hanya saja, pihak pengelola panti asuhan perlu aktif mendaftarkan tiap anak asuhnya agar dapat mengakses pendidikan yang panti asuhan pun memiliki perbedaan kebijakan mengasuh anak. Misalnya, ada panti yang hanya merawat anak hingga usia lima atau enam tahun, lalu dipindahkan ke panti lainnya. Ada juga yang hanya merawat anak hingga setara SLTP, SLTA, atau hingga mengusahakan bantuan dana untuk pendidikan lanjut ke tingkat terkait pendidikan, panti asuhan juga berperan dalam mendukung perkembangan pribadi atau keterampilan para anak asuhnya. Tidak sedikit panti asuhan yang telah memberikan pelatihan vokasi kepada anak asuh. Pendidikan dan pelatihan vokasi ini akan menjadi bekal mereka setelah lulus dari panti untuk mencari nafkah dan melanjutkan kehidupan satu panti asuhan yang dinilai telah memenuhi kebutuhan anak-anak secara lengkap ialah SOS Children’s Villages yang berdiri sejak 1949. Organisasi nirlaba ini memiliki jaringan di 136 negara dan memiliki cabang di kota-kota besar di Banda Aceh, Meulaboh, Medan, Lembang, Jakarta, Semarang, Bali, dan Flores. Selain memenuhi kebutuhan pokok anak, mereka juga memperhatikan aspek perkembangan lainnya dengan melibatkan pada berbagai kegiatan. Di antaranya mengadakan berbagai pelatihan, kampanye lingkungan hidup, bahkan melibatkan anak dalam acara berskala pemerintahHanya saja, tidak semua panti memiliki sokongan dana yang memadai untuk semua aktivitas kegiatan dan pengasuhannya. Bahkan, tidak sedikit juga panti asuhan yang masih membutuhkan donasi hingga akhirnya terpaksa tutup karena kekurangan bantuan dana. Ada juga panti asuhan yang tidak bertanggung jawab dalam mengelola keuangan, bahkan berstatus ilegal. Di panti-panti inilah anak-anak berpotensi menjadi korban kekerasan baik secara mental, fisik, maupun seksual, hingga korban perdagangan juga Sengkarut Kehidupan Anak Panti AsuhanSepanjang 2021 hingga Oktober 2022, terdapat banyak kasus yang menjadikan anak panti asuhan sebagai korban tindak kejahatan. Contohnya kasus kekerasan di Agustus 2021, dua anak panti berusia 10 dan 11 tahun ditemukan luka memar di sekujur tubuh karena dianiaya oleh anak pemilik panti asuhan 30 tahun pada akhir Juli 2021. Di Juni 2022, polisi menangkap seorang pengasuh panti 63 tahun yang diduga mencabuli anak panti sejak Desember panti asuhan sering dianggap sebagai tempat yang aman bagi kehidupan anak-anak di dalamnya, nyatanya ada sebagian yang justru berperilaku sebaliknya. Pemerintah punya tugas penting untuk mengawasi secara rutin panti asuhan yang sudah berjalan maupun yayasan panti asuhan yang hendak berdiri agar legalitas serta kesiapannya dapat dipastikan sejak laporan Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak KPPA, ditemukan formulir akreditasi pengawasan rutin dari dinas sosial, tapi hasil laporan tersebut tidak satu pun ditemukan dalam situs-situs lembaga terkait. Padahal, tidak sedikit juga masyarakat yang hingga saat ini secara rutin aktif berdonasi maupun menyumbangkan waktu serta tenaga untuk kebutuhan anak panti. Transparansi laporan keuangan dan kondisi panti menjadi salah satu hal yang perlu didorong baik oleh pengelola panti maupun dinas pun berharap panti asuhan menjadi naungan sementara yang terbaik bagi anak-anak bersangkutan guna meningkatkan kualitas kehidupannya. Sebagian besar responden sekitar 51 persen berharap anak-anak di panti mendapatkan pendidikan secara layak dan 24 persen responden lainnya juga berharap agar kebutuhan sehari-hari anak-anak itu dapat tercukupi. Untuk dapat terus menjalankan agenda pengasuhan secara baik, publik juga berharap agar terbuka ruang kebaikan hati bagi siapa pun untuk mengulurkan bantuan kepada panti-panti asuhan. Setidaknya, ada 23 persen responden yang menyatakan perlunya partisipasi kedermawanan dalam operasionalisasi panti juga Mengembalikan Pengasuhan Anak ke Tangan KeluargaTentu saja, berbagai harapan tersebut akan berjalan semakin baik bila disertai dengan pengawasan yang konsisten dari pemerintah. Mayoritas responden sekitar 98 persen menyatakan perlu adanya pengawasan rutin dari pemerintah terhadap panti-panti asuhan yang kini beroperasi. Selain untuk monitoring berbagai kegiatan panti, langkah ini harapannya dapat kian meningkatkan tata kelola atau manajemen lembaga panti asuhan menjadi lebih demikian akan menciptakan transparansi yang kian menyakinkan masyarakat umum untuk berdonasi membantu operasionalisasi panti asuhan. Pada akhirnya, harapan untuk meningkatkan kualitas kehidupan anak-anak panti dapat terwujud melalui lembaga pengasuhan ini. LITBANG KOMPAS EditorBUDIAWAN SIDIK ARIFIANTO Tipsmemberikan sumbangan ke panti asuhan seperti nutrisi bayi, yaitu susu untuk balita ataupun bayi, bubur bayi dan beberapa vitamin untuk menunjang pertumbuhan bayi dan juga balita. Memenuhi perlengkapan mandi seperti pasta gigi, sabun, sampo, minyak telon, minyak kayu putih dan lain sebagainya.Jakarta - Panti asuhan jadi tempat terakhir ketika anak-anak sudah tidak punya lagi keluarga dan sanak saudara. Salah satu panti asuhan yang masih berusaha bertahan di tengah keterbatasan adalah Panti Asuhan Sunan asuhan yang terletak di Tembalang, Semarang, Jateng ini juga menjadi pondok pesantren yang mengajarkan ilmu-ilmu agama. Komariah, salah satu pengurus panti asuhan, mengatakan panti ini mempunyai 30 anak dari umur 4 tahun hingga usia dewasa."Jadi kalau ada orangtua duafa yang mau menyerahkan anaknya, mereka info ke kami," kata Komariah kepada tim beberapa waktu lalu. Komariah berujar awalnya panti asuhan ini merupakan inisiatif dia dan suaminya. Namun semakin lama, semakin banyak anak yang dititipkan namun biaya untuk menghidupi anak ini makin terbatas. Terlebih, sang suami hanya bekerja sebagai pengajar di sebuah yayasan."Biaya hidup biasanya dari para donatur," Panti Asuhan Bolong, Anak-anak Yatim Piatu Ini Butuh Bantuan Foto Dok. donatur itu tidaklah cukup apalagi banyak donatur yang tidak tetap. Oleh karena itu, pasutri ini bahu membahu memenuhi kebutuhan anak-anak di panti asuhan. Kendati demikian, rumah panti asuhan tempat mereka bernaung jadi terlantar tak menunjukkan atap bangunan yang sebagian besar sudah tidak berplafon dan kayu penyangga yang rapuh sehingga wajar saja kerap bocor di mana-mana bila hanya itu, panti asuhan seluas 7x12 ini mempunyai dinding yang bolong-bolong serta beberapa masih berupa bilik. Lantai di panti asuhan ini masih peluran semen bahkan ada bagian rumah yang berupa Panti Asuhan Bolong, Anak-anak Yatim Piatu Ini Butuh Bantuan Foto Dok. demikian, Muslih yang memiliki panti ini tetaplah ikhlas. Dia mengaku sebenarnya jika ada donasi yang masuk, semaksimal mungkin akan digunakan untuk memperbaiki panti asuhan ini. Namun sayangnya masih belum satu anak di Panti Asuhan Sunan Muria, Fuji Fathatul Ilmi, mengaku nyaris putus sekolah jika orangtuanya tidak segera mengirimnya ke panti asuhan ini. Kini remaja yang disapa Miya ini telah 4 tahun hidup di panti asuhan ini dan terpisah dari orangtua."Karena kan keluarga saya kan emang dari keluarga yang sederhana bisa dibilang, tapi kan saya pengen gitu maksudnya biar ayah saya yang kerjanya kayak gitu tapi saya nggak. Saya pengen yang lebih soalnya capek itu kak selalu direndahkan sama orang lain,," ucap Miya Panti Asuhan Bolong, Anak-anak Yatim Piatu Ini Butuh Bantuan Foto Dok. ini membutuhkan uluran tangan sahabatbaik untuk membantu renovasi panti asuhan ini sehingga anak-anak di sini bisa nyaman tinggal. Kamu bisa mulai membantu mereka dan menuai pahala dari doa anak-anak yatim dengan donasi lewat yaitu dengan klik LINK DONASI BERIKUT INIKabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima100% tanpa ada yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang kamu ikuti, berikut update kamu berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial,sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye jadi sahabatbaik dengan berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang! imk/imk
AsetKuBerikan Bantuan ke Panti Sosial Terdampak Pandemi Covid-19. Penyerahan sumbangan dari AsetKu untuk sejumlah panti asuhan, panti sosia, panti jompo, dan panti remaha di Jakarta. SUDAH lebih dari setahun masyarakat Indonesia mencoba hidup berdampingan dengan virus covid-19. Begitu banyak industri yang terdampak akibat pandemi Covid-19.403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID zvudqvG6mzSOdhh3a8O733Yvn8QmWi6W2OMJcyO5WPraShHmW7vsCQ==